Mengenal autopsi pada mayat serta tujuannya

Kata autopsi sudah tidak asing lagi terdengar di telinga masyarakat. Saat nonton berita autopsi sering dilakukan pada mayat yang tidak teridentifikasi, meninggal tidak wajar, ataupun karena beberapa faktor lainnya. Namun tahukah kamu, apa tujuan dari autopsi mayat?

Autopsi mayat adalah prosedur untuk mencari tahu tentang sebab, cara, kapan dan bagaimana seseorang meninggal. Autopsi bisa dilakukan pasa kasus kematian:

  1. Tidak diharapkan
  2. Tindak kekerasan
  3. Tidak natural atau mencurigakan
  4. Kematian yang terjadi setelah suatu produser di rumah sakit
  5. Tidak diketahui penyebabnya
  6. Kepentingan penelitian medis

Baca juga: Tips agar terhindar dari Serangan Jantung dr. Zaidul Akbar

Proses autopsi mayat harus segera dilakukan secepat mungkin, sehari atau paling lambat tiga hari setelah kematian seseorang. Autopsi mayat akan dilakukan oleh dokter forensik atau ahli pantologi.

Di bawah ini merupakan bagaimana proses autopsi mayat:

  1. Dokter memeriksa bagian luar tubuh mayat secara keseluruhan untuk direkam dan catat. Pemeriksaan mulai dari tinggi dan berat badan, warna mata, goresan atau bekas luka, bentuk gigi hingga tato. Direkam secara mendetail.
  2. Selanjutnya dilakukan bedah bagian dalam. Pemeriksaan yang tujuannya untuk mengetahui apakah ada racun di dalam tubuh atau zat lain dalam jantung, paru, ginjal, hati, hingga isi perut yang mungkin bisa jadi penyebab kematian mayat.
  3. Pembedahan dilakukan dengan membuat sayatan besar di badan mayat berbentuk huruf Y atau U, dari sisi bahu hingga tulang panggul. Hal itu bertujuan untuk bisa mencapai organ dalam dari tubuh. Kulit dan jaringan di bawahnya dipisahkan, sehingga tulang rusuk mayat dan ruangan di bagian tengah tubuh dapat telihat jelas.
  4. Tulang rusuk di depan dilepas sehingga dapat memperlihatkan organ leher dan dada. Supaya memungkingkan pembedah bisa mengambil organ trakea, kelenjar tiroid, dan paratiroid, esofagus, jantung, aorta toraks, dan paru-paru. Organ tersebut diambil, sehingga memudahkan mengambil organ lain di bawahnya. Seperti usus, hati beserta empedunya, pankreas, limpa, ginjal dan kelenjar adrenal, ureter, kantung kemih, aorta abnormal, dan organ reproduksi.
  5. Untuk pemeriksaan pada organ otak, dilakukan pembedahan pada kepala dari satu telinga ke telinga lain. Tengkorak diambil dengan digergaji terlebih dahulu. Kemudian otak perlahan diangkat dan diperiksa.
  6. Setelah dilakukan pengangkatan organ, kemudian diperiksa dengan mata telanjang. Apakah ada perubahan tampilan. Dilanjutkan pemeriksaan dengan mikroskop, dan ini membutuhkan waktu yang cukup lama.
  7. Setelah selesai, organ dalam yang diambil dimasukkan ke dalam toples isi formalin, jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk keperluan pembelajaran atau penelitian. Tentu jika mayat memiliki keluarga maka hal itu menunggu persetujuan keluarga.
  8. Atau jika prosesnya sudah selesai, tubuh yang sudah bersama organ-organ tadi dijahit kembali bagian yang terbuka untuk kemudian dikembalikan ke pihak keluarga untuk kemudian dikubur atau dikremasi. Mengenai laporan akan didapatkan dalam waktu beberapi hari hingga minggu setelahnya.
Scroll to Top