7 Tanda Kehamilan Yang Sehat

Kesehatan ibu dan janin adalah prioritas utama semasa hamil. Beberapa dari tanda-tanda ini bisa diperhatikan sendiri. Misalnya dari gerakan janin, atau kadar hormon, yang bisa dilihat dari morning sickness, nyeri payudara, atau mood swing. Untuk beberapa tanda yang lain, ibu hamil butuh pemeriksaan ke dokter atau bidan. Ini sangat penting dilakukan berkala/ rutin, agar situasi kehamilan senantiasa terpantau oleh ibu dan ayah.

Adapun kehamilan yang sehat bisa dilihat dari beberapa tanda berikut ini :

  1. Berat badan

Secara total keseluruhan kenaikan berat ibu hamil 12-15 kilogram. Tetapi kelebihan berat badan juga berbahaya nih buat janin.

Ada beberapa panduan kenaikan berat badan ideal saat hamil:

  • Kenaikan di trimester pertama 1-3 kg
  • 6 bulan selanjutnya, kenaikan berat badan rata-rata ½ kg per minggu
  • Jika ibu mengandung bayi kembar, kenaikan total berat selama hamil 15-20 kg.

Baca Juga : 4 Tipe PMS pada Wanita, Apa Saja?

  1. Perkembangan janin

Janin berkembang baik dari waktu ke waktu, baik berat dan juga organnya. Rutin periksakan ke dokter atau bidan ya. Agar kehamilan dapat terpantau dan mengetahui setiap perkembangannya.

  1. Hormon kehamilan

Misalnya, terdeteksi terlihat dari: morning sickness (mual atau muntah), mood swing (perubahan suasana hati), atau nyeri payudara.

  1. Cukup ketuban

Bila kurang, bisa membahayakan janin dan ibu hamil. Volume air ketuban yang normal kisaran 60ml saat hamil berusia 12 minggu, 175ml saat usia 16 minggu, dan 400-1200 ml di usia 34-38 minggu. Untuk mengetahuinya pemeriksaan dilakukan melalui USG.

  1. Gerakan janin

Tendangan kecil dari dalam rahim bisa jadi pertanda kehamilan sehat, pertanda bayi di dalam aktif bergerak.

  1. Kadar gula

Kadar gula yang baik menghindarkan dari diabetes gestasional hingga preklamsia. Diabetes gestasional sangat berbahaya bagi ibu dan janinnya, yang dapat menyebabkan kelahiran prematur/ melahirkan saat kurang dari 37 minggu, kesulitan melahirkan normal akibat berat bayi diatas rata-rata, bahkan pendarahan atau keguguran.

Preklamsia adalah kondisi yang menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi dan dapat jadi komplikasi jika tidak segera ditangani.

Baca Juga : Tips Bagi Ibu Hamil saat Masa Pandemi

  1. Plasenta normal

Apabila plasenta menutup leher rahim atau menempel terlalu dalam, bisa bahaya bagi janin. Plasenta pada awal kehamilan memang berada dibawah rahim, namun seiring berkembangnya janin plasenta akan bergerak keatas. Namun apabila sampai mendekati kelahiran plasenta tidak bergerak keatas, maka ari-ari atau plasenta ini menutupi jalan keluarnya bayi sehingga tidak bisa melahirkan secara normal.

Semoga kehamilan ibu-ibu semua sehat selalu ya… semoga bermanfaat. Jangan lupa rutin periksa ke dokter. Ok.

Scroll to Top